Kamis, 07 Juni 2012

Azkals Sudah Menangi Hati Warga Filipina

Azkals Sudah Menangi Hati Warga Filipina Manila: Dalam waktu singkat sepakbola menjadi topik perbincangan hangat di Filipina. Cukup mengagetkan karena sepakbola dianggap cabang olahraga nomor dua di negeri yang dipimpin Presiden Benigno Aquino. Ya, animo terhadap sepakbola memang berada di bawah bola basket, tinju, atau tenis sekali pun.
Tapi kondisi itu berubah signifikan dalam waktu singkat. Hanya dalam beberapa hari penyelenggaraan Piala AFF, timnas sepakbola mereka mencuri hati masyarakatnya. Pemicunya tak lain keberhasilan Azkals, julukan Timnas Filipina, melaju ke semifinal untuk berjumpa dengan Indonesia.
Melaju ke babak empat besar saja sudah terlihat borok Filipina soal olahraga yang diklaim paling digemari di seluruh dunia ini. Filipina, dalam hal ini federasi sepakbolanya PFF, tak mampu menyelenggarakan leg pertama di kandang. Stadion yang ada tak memenuhi standar dalam menyelenggarakan pertandingan internasional. AFF pun menghadiahi Indonesia dengan menggelar kedua laga.
Dan terlepas dari hasil akhir melawan Indonesia yang sudah memimpin agregat 1-0, Younghusband bersaudara cs sudah memenangi atensi warganya. Diskusi berskala nasional membahas perlunya pemerintahan pimpinan Noynoy Aquino lebih menginvestasikan anggaran negara buat pembenahan sepakbola, seperti yang diklaim harian setempat, gmanews.tv.
Setelah pada leg pertama dikalahkan Indonesia lewat gol sundulan dari Cristian El Loco Gonzales, Azkals tetap dielu-elukan di negerinya. Wakil juru bicara Kepresidenan Filipina, Abigail Valte, mengatakan seluruh rakyat Filipina tetap memberi selamat kepada timnas sepakbola mereka karena telah berjuang dengan sangat gigih. Wajar karena inilah prestasi tertinggi negeri Tagalog yang pada pertemuan terakhir dengan Indonesia delapan tahun silam dihancurkan 1-13.
"Kami sampai pada kenyataan, biarpun mendapat dukungan begitu minim, para pemain (timnas sepakbola) mampu menaikkan level mereka. Terutama di negara dimana sepakbola tidak mendapat apresiasi tinggi, tidak seperti di belahan negara Asia lainnya atau di belahan Eropa dan Amerika," kata Valte.
Ia lalu menambahkan, karena kenyataan ini pemerintah berharap akan memulai diskusi nasional mengenai dukungan bagi perkembangan sepakbola ke depannya. "Kami akan dengan senang hati menggelar diskusi nasional tersebut," tandas dia. Juan Miguel Zubiri, salah satu senator di Filipina, juga mendesak pemerintah memberi dukungan lebih buat program-program perkembangan sepakbola.
Di Indonesia, sepakbola cukup beruntung. Olahraga 11 lawan 11 ini mendapat apresiasi tinggi dari masyarakatnya, bahkan sering kebablasan. Tapi sayang prestasi tak kunjung diraih. Terakhir kali tim Garuda menjadi juara yakni ketika merebut medali emas SEA Games 1991 di Manila, Filipina. Masalahnya sangat pelik untuk diurai. Wajar jika kepengurusan PSSI di bawah Nurdin Halid sudah dianggap gagal. Kisruh pendistribusian tiket saja jadi masalah yang berulang-ulang.(DIM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar