Azkals Sudah Menangi Hati Warga Filipina
Manila: Dalam waktu singkat sepakbola menjadi topik perbincangan
hangat di Filipina. Cukup mengagetkan karena sepakbola dianggap cabang
olahraga nomor dua di negeri yang dipimpin Presiden Benigno Aquino. Ya,
animo terhadap sepakbola memang berada di bawah bola basket, tinju,
atau tenis sekali pun.
Tapi kondisi itu berubah signifikan dalam waktu singkat. Hanya dalam
beberapa hari penyelenggaraan Piala AFF, timnas sepakbola mereka
mencuri hati masyarakatnya. Pemicunya tak lain keberhasilan Azkals,
julukan Timnas Filipina, melaju ke semifinal untuk berjumpa dengan
Indonesia.
Melaju ke babak empat besar saja sudah terlihat borok Filipina soal
olahraga yang diklaim paling digemari di seluruh dunia ini. Filipina,
dalam hal ini federasi sepakbolanya PFF, tak mampu menyelenggarakan leg
pertama di kandang. Stadion yang ada tak memenuhi standar dalam
menyelenggarakan pertandingan internasional. AFF pun menghadiahi
Indonesia dengan menggelar kedua laga.
Dan terlepas dari hasil akhir melawan Indonesia yang sudah memimpin
agregat 1-0, Younghusband bersaudara cs sudah memenangi atensi warganya.
Diskusi berskala nasional membahas perlunya pemerintahan pimpinan
Noynoy Aquino lebih menginvestasikan anggaran negara buat pembenahan
sepakbola, seperti yang diklaim harian setempat, gmanews.tv.
Setelah pada leg pertama dikalahkan Indonesia lewat gol sundulan dari
Cristian El Loco Gonzales, Azkals tetap dielu-elukan di negerinya.
Wakil juru bicara Kepresidenan Filipina, Abigail Valte, mengatakan
seluruh rakyat Filipina tetap memberi selamat kepada timnas sepakbola
mereka karena telah berjuang dengan sangat gigih. Wajar karena inilah
prestasi tertinggi negeri Tagalog yang pada pertemuan terakhir dengan
Indonesia delapan tahun silam dihancurkan 1-13.
"Kami sampai pada kenyataan, biarpun mendapat dukungan begitu minim,
para pemain (timnas sepakbola) mampu menaikkan level mereka. Terutama
di negara dimana sepakbola tidak mendapat apresiasi tinggi, tidak
seperti di belahan negara Asia lainnya atau di belahan Eropa dan
Amerika," kata Valte.
Ia lalu menambahkan, karena kenyataan ini pemerintah berharap akan
memulai diskusi nasional mengenai dukungan bagi perkembangan sepakbola
ke depannya. "Kami akan dengan senang hati menggelar diskusi nasional
tersebut," tandas dia. Juan Miguel Zubiri, salah satu senator di
Filipina, juga mendesak pemerintah memberi dukungan lebih buat
program-program perkembangan sepakbola.
Di Indonesia, sepakbola cukup beruntung. Olahraga 11 lawan 11 ini
mendapat apresiasi tinggi dari masyarakatnya, bahkan sering kebablasan.
Tapi sayang prestasi tak kunjung diraih. Terakhir kali tim Garuda
menjadi juara yakni ketika merebut medali emas SEA Games 1991 di Manila,
Filipina. Masalahnya sangat pelik untuk diurai. Wajar jika
kepengurusan PSSI di bawah Nurdin Halid sudah dianggap gagal. Kisruh
pendistribusian tiket saja jadi masalah yang berulang-ulang.(DIM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar