Kamis, 07 Juni 2012

UNGKAP JARINGAN MATA-MATA ISRAEL

"Kesalahan Kecil" Ungkap Jaringan Mata-Mata Israel Di Gaza


GAZA (Berita SuaraMedia) – Aparat keamanan Palestina di Jalur Gaza berhasil mengetahui tentang seorang wanita yang bekerja untuk intelijen Israel selama hampir lima tahun.
Penemuan mata-mata wanita ini terjadi sebagai hasil dari kampanye kontra spionase yang akhir-akhir ini dilakukan oleh keamanan Palestina di Gaza yang menggiring pada pembongkaran puluhan lingkaran mata-mata termasuk unsur-unsur wanita.
Menurut situs web Al Majd yang peduli pada urusan keamanan, suami dari wanita ini berada di balik penemuannya, di mana istrinya membuat "kesalahan kecil" yang menuntunnya untuk mengetahui kaitan sang istri dengan intelijen Israel.
Situs itu tidak memberikan detail lebih lanjut tentang situasi insiden atau apakah wanita itu ditahan atau apakah masalahnya diselesaikan secara kekeluargaan dengan keluarganya.
Wakil dekan urusan akademis di fakultas sains keamanan Hisham Al Maghazi, Palestina, mengatakan bahwa banyak mata-mata wanita yang sebelumnya telah dideteksi dan masalahnya diselesaikan diam-diam demi reputasi keluarga mereka.
Perekrutan mata-mata oleh Israel juga diketahui dilakukan dengan menggunakan situs jejaring sosial seperti Facebook diyakini oleh Hamas telah mempermudah Israel.
Israel sudah lama memelihara jaringan informan di Tepi Barat dan Gaza sebagai upaya untuk membelokkan aktivitas kelompok perjuangan.
Menurut sejarah, mata-mata seringkali dibunuh jika ketahuan, dan minggu ini Hamas mengumumkan akan mengeksekusi siapapun yang bertindak sebagai agen untuk Israel.
Facebook adalah hal besar yang digunakan Israel, ujar Ehab al Hussein, juru bicara kementerian dalam negeri Hamas.
"Banyak orang yang tidak memiliki rasa keamanan. Mereka pergi ke internet dan membicarakan masalah pribadi mereka," ujarnya.
Agen intelijen Israel kemudian bisa menghubungi orang-orang melalui telepon, surat elektronik, atau agen-agen Israel yang ada di Gaza, dan menggunakan informasi itu untuk menekan mereka menjadi mata-mata.
"Internet memungkinkan mereka untuk membuat orang-orang merasa Israel tahu segalanya tentang mereka," ujar Hussein.
Ronen Bergman, pakar intelijen Israel dan penulis "Rahasia Perang Israel dengan Iran", mengatakan pengawasan situs-situs jejaring sosial adalah hal minimum yang diharapkan dari agen intelijen negaranya.
"Israel menggunakan informasi pribadi di internet untuk mengidentifikasi orang-orang yang mungkin bisa membantu Israel," ujarnya.
"Jika dalam 50 tahun mereka membuka arsip rahasia agen intelijen Israel, Shin Bet, dan intelijen militer, kecanggihan elektronik yang digunakan oleh Israel sekarang di Jalur Gaza akan jauh melebihi film-film James Bond."
Tapi Bergman mengatakan bahwa pemikiran komunitas intelijen saat ini adalah penggunaan informasi pribadi dari internet untuk menekan untuk memeras calon informan dianggap tidak efektif untuk merekrut informan jangka panjang.
Dia mengatakan bahwa ancaman-ancaman semacam itu tidak cukup sering untuk membuat orang-orang mau melakukan pelanggaran serius seperti berkolaborasi.
Tapi detail online, ujarnya, bisa membantu agen intelijen mengidentifikasi orang-orang yang mungkin berguna  - misalnya mereka yang punya akses ke Hamas dan jaringan kriminal.
Satu alasan intelijen Israel mengawasi situs jejaring sosial untuk mencoba mengidentifikasi calon informan adalah karena sumber historis dari kolaborator tidak lagi ada, menurut Bergman.
Sejak intifada kedua, yang dimulai tahun 2000, ribuan warga Gaza memiliki ijin masuk ke Israel setiap hari untuk bekerja.
Orang-orang ini memiliki kontak langsung dengan Israel dan kadang-kadang didekati oleh agen intelijen Israel dan diminta untuk kerjasama.
Tapi hari-hari belakangan ini perbatasan itu ditutup secara virtual.
Secara virtual, orang Palestina yang diperbolehkan masuk hanya mereka yang membutuhkan pertolongan medis di Israel.
Beberapa mengatakan pernah dimintai informasi tentang Hamas dan Jihad Islam.
"Mereka bertanya apakah saya mengenal siapapun di lingkungan saya yang merupakan anggota Hamas," ujar Khaled, seorang pemuda dari kota Gaza.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar